Jakarta, Kafein banyak terkandung pada dua minuman yang
sering dikonsumsi orang di pagi hari yaitu kopi dan teh. Senyawa ini
dikenal karena kemampuannya membuat mata melek dan segar hingga mencegah
nyeri punggung dan penyakit jantung.
Namun ternyata di balik itu
kafein masih menyimpan misteri yang luar biasa di dalamnya. Agar tak
penasaran, simak paparan tentang 7 fakta kafein yang belum pernah Anda
tahu seperti halnya dikutip dari Today.com, Jumat (21/9/2012) berikut ini.
1. Kafein membantu performa saat berolahraga
Kafein
dapat membantu mendorong kekuatan dan daya tahan saat melakukan
olahraga atletik sehingga orang yang mengonsumsi kafein dapat
berolahraga lebih lama dan lebih keras.
Pasalnya, kafein memiliki
efek metabolik langsung ke otot untuk meningkatkan daya tahan otot.
Dalam bahasa biologi, kafein membantu otot membakar lemak untuk
dijadikan sumber energi tambahan disamping glikogen (karbohidrat).
Untuk
mengetahui 'dosis' kafein yang efektif, cobalah ubah berat badan Anda
ke dalam ukuran pon, bagi dua dan kalikan tiga. Jadi jika berat badan
Anda 200 pon maka 'dosis' kafein yang pas untuk Anda adalah 100 x 3 =
300 miligram.
2. Kafein meningkatkan fokus dan kewaspadaan
Kafein dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi. Bahkan kafein dikatakan sebagai 'stimulan atau perangsang alami' bagi otak.
Kendati
asupan kafein dalam ukuran sedang dapat meningkatkan kemampuan
konsentrasi dan kewaspadaan Anda tapi kafein takkan membuat Anda menjadi
semakin pintar serta tak berpengaruh terhadap proses pembelajaran
seseorang.
3. Makin sedikit kafein yang dikonsumsi, makin bagus kinerjanya
Cara terbaik untuk mendapatkan efek optimal dari kafein adalah membatasi konsumsinya menjadi sekitar 300 miligram perhari.
Konsumsilah
sekali dalam sehari saja, terutama pada waktu-waktu dimana Anda perlu
kewaspadaan tinggi dan ingin memperoleh efek maksimal dari senyawa
tersebut. Bagi kebanyakan orang, waktu yang dimaksud adalah di pagi
hari.
Terlalu banyak kafein juga ditengarai menimbulkan efek
negatif terhadap kesehatan dengan gejala seperti mudah cemas, susah
tidur, bermasalah dengan sistem pencernaan, otot berkedut dan jantung
berdebar-debar.
4. Kafein itu tak bikin kecanduan
Tak
ada buktinya jika kafein menyebabkan ketergantungan fisik, tak peduli
apapun sumbernya (baik itu kopi, teh atau kola). Mungkin Anda bisa
kecanduan dengan beberapa makanan yang mengandung kafein tertentu tapi
tidak mungkin dengan kafein itu sendiri.
Kalaupun muncul efek
negatif setelah minum kopi maka yang terjadi adalah sakit kepala
sementara yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
Untuk
menghindari 'sakit kepala akibat kafein' ini, cobalah untuk membatasi
konsumsinya secara bertahap. Bisa juga dengan minum kopi tanpa kafein
atau mengonsumsi satu cangkir kopi berkafein dan satu cangkir kopi tanpa
kafein secara bergiliran.
Bahkan kafein biasanya
direkomendasikan sebagai salah satu pengobatan untuk penderita sakit
kepala. Konon kafein memberikan efek terhadap 'relaksasi' pembuluh darah
di dalam otak.
5. Kafein dalam kopi tiga kali lebih banyak daripada teh atau kola
Banyak
sedikitnya kandungan kafein dalam minuman tertentu bergantung pada
durasi pemanggangan kopinya. Semakin lama dipanggang, biji kopinya
semakin hitam dan semakin rendah kandungan kafeinnya, meski rasanya
lebih kuat.
Berbagai jenis teh juga mengandung kafein dengan
jumlah yang berbeda-beda pula. Justru ketika diseduh, teh akan
kehilangan banyak kandungan kafeinnya. Kola biasanya lebih
terstandarisasi, kecuali untuk beberapa merk tertentu.
Aturan
utamanya adalah dalam setiap cangkir kopi (medium) harus mengandung
kafein maksimal 150 miligram, sedangkan untuk teh 50 miligram dan kola
berukuran 12 ons berisi 50-60 miligram kafein. Hati-hati dengan porsinya
karena biasanya orang-orang suka meminum ketiganya secara kasual. Yang
jelas batasan konsumsi harian dari berbagai sumber kafein adalah 300
miligram perhari.
6. Sensitif terhadap kafein itu 'penyakit' turunan
Sebelum
bisa dikonsumsi, kafein harus dipecahkan di dalam tubuh namun hal itu
bergantung pada seberapa lama kafein bisa bertahan di dalam tubuh agar
bisa dicerna dan dikeluarkan (lewat urin). Masalahnya, proses
metabolisme semacam ini juga dipengaruhi oleh faktor genetis dalam
keluarga.
Artinya, jika orangtua Anda terkena efek yang kuat dari
kafein padahal hanya mengonsumsi dalam jumlah kecil misalnya setengah
cangkir maka bisa jadi Anda juga memiliki respons yang serupa.
7. Kebanyakan kafein bisa mematikan
Kendati
kasus semacam ini sangat jarang terjadi, terlalu banyak mengonsumsi
kafein dapat berdampak terhadap kesehatan kardiovaskular dan menyebabkan
kematian.
Pasalnya, kafein bisa mengganggu sistem saraf, detak
jantung dan tekanan darah, apalagi jika Anda rentan maka efek yang
diberikan juga akan besar. Namun kondisi ini biasanya terjadi akibat
penggunaan pil kafein dan minuman energi berkafein tinggi.