Jakarta, Keinginan untuk buang air kecil terkadang
diabaikan oleh sebagian orang ketika berada di kondisi tertentu yang tak
memungkinkan ke toilet. Bisa jadi karena lalu lintas yang macet atau
mungkin toilet yang kurang higienis. Karena alasan itulah seseorang
terpaksa menahan kencing. Lantas bahayakah bagi kesehatan?
"Tentunya
bahaya ya, karena kan menahan pipis kalau keseringan bisa menyebabkan
infeksi saluran kemih. Kalau pada wanita, keseringan menahan kencing ini
bisa bikin anyang-anyangan, sakit, dan air kencing jadi berwarna merah
karena ada infeksi," tutur dr Harrina Erlianti Rahardjoo, SpU, PhD, staf
Departemen Urologi FKUI/RSCM kepada detikHealth dan ditulis Rabu (1/10/2014).
Kandung
kemih rata-rata memiliki kapasitas menampung urine sekitar 0,4 liter
dan ketika seseorang menahan buang air kecil, maka kandung kemih akan
melakukan mekanisme seperti halnya melar atau meregang.
Selain
itu, semakin lama menahan kencing, kandung kemih menjadi tempat
bersarangnya bakteri. Bakteri inilah yang dapat menyebabkan infeksi yang
dapat menyebar ke ginjal dan kemungkinan menyebabkan kerusakan yang
lebih besar pada tubuh.
Namun dr Harrina menyarankan untuk tidak
mengurangi minum, terlebih jika ingin bepergian jauh. Justru dengan
minum dapat mengurangi infeksi dan membersihkan organ ginjal.
"Kan
sudah dianjurkan minum 8 gelas sehari. Nah, makannya kalau sebelum
bepergian jangan malas untuk buang air kecil dulu supaya enggak kebelet
nanti pas macet. Jangan mikir nanti aja deh," pungkasnya.
Hal
serupa juga diungkapkan oleh dr Ayodia Soebadhi, spesialis urologi dari
RSUD Dr Soetomo bahwa sebaiknya cukup minum 2-3 liter per hari dan
kencing 300-500 ml per kali untuk orang sehat.
"Sebaiknya
dipertahankan minum yang cukup 2-3 liter per hari, kencing 300-500 ml
per kali untuk orang sehat pada umumnya. Akan tetapi angka-angka ini
sangat bervariasi untuk masing-masing orang tergantung berat badan dan
kondisi kesehatan," kata dr Yodi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar