Kamis, 26 Februari 2015

Bertahun-tahun Hipertensi, Pasien Wajib Waspadai Kerusakan Ginjal

Jakarta, Ginjal yang berfungsi menyaring darah kotor bisa mengalami kerusakan jika dipaksa bekerja secara intensif terus menerus. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu kondisi yang dikatakan oleh dokter patut diwaspadai karena bisa memicu kerusakan tersebut.

dr Ginova Nainggolan, SpPD, KGH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan masih sedikit masyarakat yang menyadarinya. Terlebih kerusakan ginjal akibat hipertensi terjadi perlahan dan tidak menunjukkan gejala khusus sehingga sulit untuk dideteksi.

Baca juga: Minum Obat Hipertensi Akan Merusak Ginjal?

"Kerusakan ginjal pada tahap dini biasanya tidak ada keluhan yang khas. Gejala paling tidak enak badan tapi tidak ada kan yang kalau badannya lemas dia bilang 'barangkali saya sakit ginjal', paling bilangnya kecapaian," ujar dr Ginova dalam acara diskusi di Plaza Central, Sudirman, Jakarta Selatan, seperti ditulis pada Jumat (27/2/2015).

Hipertensi dikatakan oleh dr Ginova biasanya membutuhkan waktu sampai 10 tahun untuk membuat kerusakan pada ginjal yang jika tidak disadari dan ditangani maka besar kemungkinan ginjal mengalami kegagalan. Pasien yang alami gagal ginjal hanya punya dua pilihan, seumur hidupnya melakukan cuci darah atau transplantasi ginjal baru.

dr Ginova mengatakan selain hipertensi penyakit diabetes juga perlu diwaspadai sebagai penyebab gagal ginjal. Jika seseorang memiliki kondisi hipertensi dan diabetes dalam waktu yang lama maka risiko ginjal alami kegagalan juga semakin besar.

Cara paling efektif untuk mencegah gagal ginjal tersebut adalah dengan melakukan kontrol. Bagi para pasien hipertensi yang sering kambuh bertahun-tahun disarankan oleh dr Ginova untuk sesekali mengecek kondisi ginjalnya.

"Hendaknya pasien hipertensi maupun diabetes ini dicek ginjalnya. Jadi jangan cuma obati hipertensinya saja, jangan obati hanya gula darahnya saja. Kalau dia hipertensi bertahun-tahun tolong dicek juga kesehatan ginjalnya," tutup dr Ginova.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar