Selasa, 09 Agustus 2016

Wow ! Inilah Manfaat Sakti Daun Pepaya Untuk Kesehatan Kita


TRIBUNJABAR.CO.ID - Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan pepaya. Boleh dibilang, pepaya merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Anda bisa menemukan tanaman pepaya di mana-mana.
Pepaya merupakan buah dan tanaman yang serbaguna dan bisa dimakan baik matang ataupun mentah. Selain itu, menariknya tanaman ini, tidak hanya buahnya saja yang dapat dikonsumsi, tetapi daun dan akarnya pun bisa Anda konsumsi.
Selama ini pepaya, baik buah, akar maupun daunnya mungkin hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan, padahal pepaya juga memiliki banyak manfaat sebagai obat untuk menangkal beberapa penyakit.
Nah, berikut manfaat lain dari daun papaya yang dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit. Di antaranya:

1. Kanker
Dilansir Connecting you and doctors | Meetdoctor.com, penyakit ini menjadi ancaman serius dan sangat menakutkan saat ini. Penderita kanker terus bertambah di dunia, termasuk di Indonesia. Data WHO menyebutkan setiap tahun penderita kanker bertambah 6,25 juta orang. Selanjutnya diperkirakan 9 juta orang akan meninggal karena kanker dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
Untuk mengindari bahaya kanker, mulailah menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi sayur-sayuran, terutama daun pepaya. Pasalnya, daun pepaya yang dibuat menjadi minuman teh terbukti sangat efektif sebagai pencegah dan pengobatan kanker.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Februari 2010 dari Journal of Ethnopharmacology mengatakan bahwa teh daun pepaya dapat mengurangi peradangan dan dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh terhadap sel kanker, mengahambat pertumbuhan sel tumor, serta memodulasi efek anti tumor.
Selain dapat mencegah kanker, teh daun papaya pun dapat mencegah berbagai penyakit termasuk alergi.

2. Maag
Penyakit ini bisa dibilang penyakit khas manusia modern. Betapa tidak, kesibukan yang padat dan pola makan yang tidak teratur, membuat kita rentan terserang maag.
Maka itu, untuk menangkal serangan maag, perbanyaklah konsumsi daun pepaya. Daun yang rasanya pahit ini menurut sebuah studi yang dimuat West Indian Medical Journal edisi September 2008, dapat mengurangi keparahan ulkus (tukak lambung) dan memiliki efek antioksidan.
Ekstrak daun papaya pun dapat menurunkan lipid yang teroksidasi serta meningkatkan antioksidan di dalam sel darah merah.

3. Pencernaan
Susah buang air besar atau sembelit? Makanlah daun pepaya. Enzim papain yang terdapat dalam daun papaya dapat membantu melancarkan pencernaan serta mengobati gangguan pencernaan.
Tidak hanya itu, teh daun papaya dapat mengurangisakit perut yang menimbulkan ketidaknyamanan dan penambah nafsu makan.

4. Antioksidan
Radikal bebas, seperti asap yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, debu, dan sebagainya adalah musuh dari kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Tapi tenang, Anda bisa menangkalnya dengan daun pepaya.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa daun papaya dapat mengurangi hydrogen peroksida yang merupakan tanda kerusakan oksidatif.
Pada penelitian Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine pada Juni 2012 mengatakan bahwa teh daun papaya memiliki kandungan asam askorbat yang merupakan salah satu antioksidan.
Antioksidan tersebut disinyalir dapat menangkal radikal bebas yang bisa mengakibatkan kerusakan pada tubuh seseorang.

Namun, selain manfaat, ada juga efek negatif dari daun pepaya. Perlu Anda ketahui, bagi beberapa orang, daun papaya dapat menyebabkan reaksi alergi.Jadi, jika muncul tanda-tanda alergi setelah mengonsumsi daun papaya, maka hentikan penggunaan.
Selain itu, jika Anda menderita kanker atau penyakit berat lainnya, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut terhadap penyakit Anda.
Daun papaya mungkin hanya sebagai pengobatan tambahan saja yang aman serta alami untuk kanker serta pencegah radikal bebas. (*)



Kamis, 28 Januari 2016

Jahe, Tanaman Berkhasiat Obat yang Kaya Manfaat

Jakarta, Siapa tak kenal jahe? Tanaman satu ini sudah dikenal sebagai salah satu rempah-rempah asli Indonesia yang kaya manfaat. Selain daunnya digunakan sebagai bumbu masakan, akarnya juga berkhasiat meredakan banyak gejala penyakit.

"Jahe sendiri bermanfaat untuk kesehatan, dalam hal promotif dan preventif. Sejak zaman dahulu, jahe digunakan untuk menghangatkan badan sekaligus memiliki sifat anti-inflamasi," tutur Dr Raymond R Tjandrawinata, Direktur Eksekutif Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) kepada detikHealth baru-baru ini .

Baca juga: Tenggorokan Sakit Saat Sedang Puasa? Coba Redakan dengan Cara Berikut

Sejarah menyebut tanaman dengan nama latin Zingiber officinale ini berasal dari Asia Tenggara. Namun peredarannya sudah mendunia sejak 5.000 tahun yang lalu dan ditemukan juga di China, India dan Semenanjung Arab, kepulauan Karibia hingga Afrika.

Bangsa Romawi Kuno diketahui memiliki ketertarikan khusus terhadap jahe. Jahe digunakan untuk segala keperluan, mulai dari bumbu masakan, bahan pembuat minuman, pengobatan luka hingga sebagai campuran dalam air bak mandi.

Penggunaan jahe sendiri berbeda-beda tergantung kebudayaan. Di Eropa dan India, sensasi pedas yang ditimbulkan membuat daun jahe digunakan sebagai bahan minuman dan bumbu masakan.

Sementara di Indonesia, akar dan rimpang jahe yang banyak digunakan untuk pengobatan. Mulai dari ditumbuk, dijadikan teh, hingga dioleskan untuk penyembuhan, penggunaan akar jahe sangat kental di masyarakat.

Kali ini, topik hangat detikHealth akan membahas tentang jahe dan manfaatnya bagi kesehatan. Simak terus artikelnya ya.

Dari Segi Medis, Ini Lho Aneka Sebab Mata Sering Kedutan

Jakarta, Kedutan pada mata atau blefarospasme memang disebutkan oleh dokter tak membahayakan, namun tetap saja kondisi ini dirasakan cukup mengganggu. Nah, apa sih yang menyebabkan kondisi ini bisa terjadi?

"Penyebab terjadinya blefarospasme belum diketahui dengan pasti, namun bisa karena gangguan pada mata misalnya mata lelah, mata kering (dry eyes), atau blefaritis (peradangan pada kelopak mata)," ujar dokter spesialis mata di Jakarta Eye Center Kedoya, dr Florence M. Manurung, SpM kepada detikHealth, Jumat (29/1/2016).

Selain gangguan pada mata, dr Florence menjelaskan bahwa gangguan saraf juga bisa menyebabkan mata mengalami kedutan. Misalnya karena trauma otak, penyakit Parkinson, atau Cerebral Palsy.

Baca juga: 'Blefarospasme', Ketika Mata Berkedut Tanpa Disadari dan Cukup Mengganggu

"Ingat, gangguan psikis juga bisa membuat seseorang berisiko mengalami blefarospasme. Misalnya saja orang tersebut sedang cemas, stres, atau lelah secara fisik," imbuhnya.

Senada dengan dr Florence, dr Gitalisa Andayani, SpM(K) dari RS Cipto Mangunkusumo Kirana menjelaskan bahwa biasanya kedutan pada mata terjadi akibat gangguan pada saraf fasialis.  

"Bisa jadi ini dipicu oleh gangguan lain pada saraf fasialis, misalnya bisa karena radang, stres atau kelelahan," imbuh dr Gitalisa.

Seperti dikutip dari situs National Eye Institute (NEI), blefarospasme dikaitkan dengan fungsi abnormal dari ganglion basal yang belum diketahui pasti penyebabnya. Ganglion basal adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan otot-otot. Dalam kasus yang jarang terjadi, faktor keturunan mungkin memainkan peran dalam pengembangan blefarospasme.

Kamis, 07 Januari 2016

PENYEBAB INGUS BISA BERCAMPUR DARAH


Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae. Dapat terjadi primare pada hidung ataupun secunder dari tenggorokan. Lebih sering menyerang anak-anak.
Penyebab
Penyebabnya adalah bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini biasanya menyerang saluran pernapasan, terutama laring, amandel dan tenggorokan. Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung.
Penularan
Bakteri C.diphtheriae dapat menyebar melalui tiga rute:
* Bersin: Ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka akan melepaskan uap air yang terkontaminasi dan memungkinkan orang di sekitarnya terpapar bakteri tersebut.
* Kontaminasi barang pribadi: Penularan difteri bisa berasal dari barang-barang pribadi seperti gelas yang belum dicuci.
* Barang rumah tangga: Dalam kasus yang jarang, difteri menyebar melalui barang-barang rumah tangga yang biasanya dipakai secara bersamaan, seperti handuk atau mainan.
Selain itu, Anda juga dapat terkontaminasi bakteri berbahaya tersebut apabila menyentuh luka orang yang sudah terinfeksi. Orang yang telah terinfeksi bakteri difteri dan belum diobati dapat menginfeksi orang nonimmunized selama enam minggu - bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala apapun.
Faktor risiko
Orang-orang yang berada pada risiko tertular difteri meliputi:
· Anak-anak dan orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi terbaru
· Orang yang hidup dalam kondisi tempat tingal penuh sesak atau tidak sehat
· Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan
· Siapapun yang bepergian ke tempat atau daerah endemik difteri
Difteri jarang terjadi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, karena telah mewajibkan imunisasi pada anak-anak selama beberapa dekade. Namun, difteri masih sering ditemukan pada negara-negara berkembang di mana tingkat imunisasinya masih rendah 
Gambaran klinik
- Masa tunas 2 – 7 hari
- Penderita mengeluh sakit menelan dan napasnya terdengar ngorok (stridor),
pada anak tak jarang diikuti demam, mual, muntah, menggigil dan sakit kepala.
- Penderita tampak sesak napas dengan atau tanpa tanda obstruksi napas.
- Demam tidak tinggi.
- Pada pemeriksaan tenggorokan tampak selaput putih keabu-abuan yang mudah 
berdarah bila disentuh.
- Gejala ini tidak selalu ada:
- Sumbatan jalan napas sehingga penderita sianosis
-Napas bau
-Perdarahan hidung atau ingus bercampur darah.
- Tampak pembesaran kelenjar limfe di leher (bullneck)
- Inflamasi lokal dengan banyak sekali eksudat faring, eksudat yang lekat di mukosa berwarna kelabu atau gelap dan edema jaringan lunak. Pada anak, fase penyakit ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan nafas.
- Penyakit sistemik yang disebabkan oleh toksin bakteri dimulai 1 – 2 minggu sesudah 
gejala lokal. 
Toksin mempengaruhi jantung (miokarditis, aritmia terutama selama minggu kedua penyakit) dan sistem syaraf (paralisis, neuritis 2 – 7 minggu sesudah onset penyakit). 
Bila pasien sembuh dari fase akut penyakit, biasanya sembuh tanpa kelainan penyerta.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian karena melepaskan lapisan saluran pernapasan sehingga menutup jalur pernapasan. Selain itu, kematian juga dapat terjadi karena menyebabkan peradangan pada otot jantung. Sistem saraf juga sering terkena sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Diagnosis
Kebutuhan untuk mendapat terapi diputuskan atas dasar anamnesis dan gambaran klinis.
Dugaan adanya difteri harus di pikirkan pada penderita dengan riwayat imunisasi yang tidak lengkap.
Diagnosis dikonfirmasi dengan kultur bakteri yang diambil dari eksudat ke dalam tabung untuk sampel bakteri. Sampel harus dikultur pada media khusus, untuk itu perlu terlebih dahulu memberitahu laboratorium. Sediaan apus diambil 3 hari berturut-turut.
Penatalaksanaan
Difteri adalah penyakit yang serius. Para ahli di Mayo Clinic, memaparkan, ada beberapa upaya pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya:
* Pemberian antitoksin ADS
Setelah dokter memastikan diagnosa awal difteri, anak yang terinfeksi atau orang dewasa harus menerima suatu antitoksin. Antitoksin itu disuntikkan ke pembuluh darah atau otot untuk menetralkan toksin difteri yang sudah terkontaminasi dalam tubuh.
Sebelum memberikan antitoksin, dokter mungkin melakukan tes alergi kulit untuk memastikan bahwa orang yang terinfeksi tidak memiliki alergi terhadap antitoksin. Dokter awalnya akan memberikan dosis kecil dari antitoksin dan kemudian secara bertahap meningkatkan dosisnya.
* Antibiotik: 
Difteri juga dapat diobati dengan antibiotik, seperti penisilin atau eritromisin. Antibiotik membantu membunuh bakteri di dalam tubuh dan membersihkan infeksi. Anak-anak dan orang dewasa yang telah terinfeksi difteri dianjurkan untuk menjalani perawatan di rumah sakit untuk perawatan.
* Pasien simtomatik harus dirujuk ke rumah sakit.
Mereka mungkin akan diisolasi di unit perawatan intensif karena difteri dapat menyebar dengan mudah ke orang sekitar terutama yang tidak mendapatkan imunisasi penyakit ini.
Komplikasi
Jika tidak diobati, difteri dapat menyebabkan:
* Gangguan pernapasan
C. Diphtheriae dapat menghasilkan racun yang menginfeksi jaringan di daerah hidung dan tenggorokan. Infeksi tersebut menghasilkan membaran putih keabu-abuan (psedomembrane) terdiri dari membran sel-sel mati, bakteri dan zat lainnya. Membran ini dapat menghambat pernapasan.
* Kerusakan jantung
Toksin (racun) difteri dapat menyebar melalui aliran darah dan merusak jaringan lain dalam tubuh Anda, seperti otot jantung, sehingga menyebabkan komplikasi seperti radang pada otot jantung (miokarditis). Kerusakan jantung akibat miokarditis muncul sebagai kelainan ringan pada elektrokardiogram yang menyebabkan gagal jantung kongestif dan kematian mendadak.
* Kerusakan saraf
Toksin juga dapat menyebabkan kerusakan saraf khususnya pada tenggorokan, di mana konduksi saraf yang buruk dapat menyebabkan kesulitan menelan. Bahkan saraf pada lengan dan kaki juga bisa meradang yang menyebabkan otot menjadi lemah. Jika racun ini merusak otot-otot kontrol yang digunakan untuk bernapas, maka otot-otot ini dapat menjadi lumpuh. Kalau sudah seperti itu, maka diperlukan alat bantu napas.
Dengan pengobatan, kebanyakan orang dengan difteri dapat bertahan dari komplikasi ini, namun pemulihannya akan berjalan lama.
Pencegahan 
Difteri adalah penyakit yang umum pada anak-anak. Penyakit ini tidak hanya dapat diobati tetapi juga dapat dicegah dengan vaksin. Vaksin difteri biasanya dikombinasikan dengan vaksin untuk tetanus dan pertusis, yang dikenal sebagai vaksin difteri, tetanus dan pertusis. 
Pencegahan yang efektif adalah dengan pemberian imunisasi difteri. Pada program pemerintah terdapat tiga jenis vaksin yang mengandung difteri.
“Pertama, DPT-HB (Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B) yang diberikan pada bayi usia 0-11 bulan. Kedua, DT (Difteri dan Tetanus) yang diberikan pada anak kelas 1 SD/MI atau setingkatnya. Ketiga, Td (Tetanus dan Difteri dengan kandungan 1/5 bagian dari DT atau DPT-HB) untuk anak usia kelas 2 dan 3 SD/MI atau sekolah setingkatnya.
Bayi yang telah mendapatkan imunisasi lengkap (3 kali pemberian dengan selang 1 bulan) akan terlindungi dengan baik, sebab efikasi atau kemampuan anak untuk membentuk sistem imunitas rata-rata vaksin difteri adalah 90 persen. Sehingga dapat dipastikan bahwa dengan pemberian imunisasi sebanyak tiga lebih dari 95 persen anak akan terlindungi. Dengan pemberian imunisasi lanjutan pada anak kelas 1, 2, dan 3 SD/MI dan setingkatnya, maka diharapkan anak sampai dengan usia 20 tahun sudah terlindungi dari difteri.

Selasa, 08 September 2015

Kenali Dan Waspadai Meningitis Pada Anak

Rabu, 15 Juli 2015 08:00

Oleh: dr. Nina Amelia Gunawan

  Foto: copyright thinkstockphotos.com Vemale.com - Meningitis merupakan salah satu penyakit yang terbilang mematikan dan hingga sekarang masih misterius. Meningitis terjadi pada membran pelindung yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang. Infeksi tersebut dapat menyebabkan membran pelindung yang disebut sebagai meninges mengalami peradangan yang dapat merusak saraf dan otak. Sama halnya dengan beberapa penyakit lainnya, meningitis pun bisa diderita oleh siapa pun, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.
Nah, berikut tanda serta gejala meningitis yang terjadi pada bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun:
• Rewel dan tak mau digendong
• Kulit pucat dan terdapat bercak pudar dengan ruam kemerahan yang tidak hilang saat disentuh dengan kaca
• Demam tinggi dengan telapak tangan dan kaki dingin
• Leher terasa kaku dan sensitif terhadap sinar terang
• Muncul benjolan kecil di atas kepala yang lunak maupun padat, dan disebut sebagai fontanelle
• Tangisan dengan suara tinggi dan mengerang
• Mudah mengantuk dan responsif
• Mengalami kejang
• Mengerang dan bernafas cepat
Beberapa gejala tersebut umumnya akan muncul secara bergantian, atau bahkan tidak muncul sama sekali. Akan tetapi, bagi pemilik kulit gelap ruam yang muncul biasanya tidak akan terlihat. Namun, pada anak-anak jangan menunggu hingga munculnya ruam untuk memberikan pengobatan. Jika perlu segera berikan pengobatan yang anak butuhkan untuk menghindari kondisi yang lebih buruk lagi hingga sulit untuk disembuhkan bahkan cenderung mematikan.
Berikut beberapa gejala dan tanda yang muncul pada anak-anak yang lebih besar serta orang dewasa:
• Rasa sakit intens pada otot-otot
• Demam dengan tangan dan kaki terasa dingin
• Kulit pucat dan berbercak dengan ruam yang tampak jelas
• Muntah, rasa kantuk yang berlebihan dengan keluhan sulit bangun
• Sakit kepala parah
• Mengalami kejang
• Rasa sensitif terhadap cahaya atau photophobia
• Leher yang terasa kaku
Tipe meningitis
  • Meningitis akibat infeksi bakteri

    Meningitis tipe ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri sejenis Neisseria meningitides atau Streptococcus pneumonia dan melalui kontak fisik yang dekat. Meningitis tipe ini merupakan bentuk infeksi meningitis yang serius dan harus segera ditangani oleh tim medis sebagai kondisi darurat. Pasalnya, jika dibiarkan dapat terjadi kerusakan otak dan keracunan darah atau septicamia. 
    Nah, untuk mencegah tertularnya penyakit ini Anda bisa melakukan vaksin meningitis C, vaksin MMR dan vaksin pneumococcal. Kebanyakan, pihak yang rentan mengalami meningitis akibat bakteri adalah anak berusia di bawah lima tahun, khususnya bayi berusia di bawah setahun. Remaja berusia 15 hingga 19 tahun juga rentan terkena meningitis jenis ini.
  • Meningitis akibat virus

    Meningitis tipe ini terjadi akibat virus yang tertular dari batuk, bersin, atau kebersihan pribadi yang buruk. Akibat dari meningitis tipe ini mungkin tidak terlalu serius dan sering disalahpahami sebagai flu karena gejalanya yang ringan.
Usia yang paling rentan adalah anak-anak dan seringkali ditularkan saat musim panas. Dan saat menyadarinya bahwa hal tersebut merupakan meningitis jangan menunggu hingga ruam berwarna keunguan terlihat, karena tidak semua anak mengalami ruam. Jika dicurigai Anda mengidap meningitis, perawatan tidak dapat ditunda dan harus segera dimulai sebelum diagnosis dinyatakan positif mengingat bahayanya kondisi meningitis.
Nah, untuk mengetahui keberadaan meningitis, Anda bisa melakukan tes kecil dengan menggunakan kaca yang ditempel ke kulit. Jika ruam pada kulit tidak memudar, berarti ruam yang muncul merupakan bagian dari adanya meningococcal septicaemia. Ruam yang muncul ini akan terlihat seperti bekas tusukan jarum yang berkumpul dan kemudian akan berubah menjadi seperti memar. Jika ditekan dan ruam tidak hilang, inilah tanda kondisi harus segera diperiksakan ke dokter.
Bagi meningitis akibat virus, kondisi penderita akan membaik dalam jangka waktu dua minggu, dengan banyak beristirahat, penghilang rasa sakit untuk sakit kepala serta obat anti mual untuk mengatasi rasa mual. Sementara itu, meningitis bakteri perlu dirawat dengan antibiotik yang dialiri melalui infus yang dimasukkan ke pembuluh nadi pada lengan. Penderita meningitis perlu dirawat inap di rumah sakit untuk perawatan intensif dan pengawasan medis ketat.
Penyebab kematian akibat meningitis saat ini kebanyakan diakibatkan oleh terjadinya keracunan darah atau septicaemia dan tidak lagi karena meningitis. Penyakit meningococcal ini dapat menimbulkan komplikasi seperti hilangnya pendengaran setelah mengidap meningitis bakteri.
Dan memberikan vaksin merupakan cara yang paling tepat dan ampuh untuk mencegah meningitis.

3 Alasan Kenapa Makan Buah Lebih Baik Daripada Minum Jus Kemasan

Sabtu, 05 September 2015 17:00
  Foto: Copyright Thinkstockphotos.com Vemale.com - Jus adalah minuman sehat yang dinikmati hampir semua kalangan usia. Selain rasanya yang enak, mengonsumsi jus juga dinilai lebih praktis dari memakan buah-buahan secara langsung. Hal ini membuat permintaan jus kemasan menjadi tinggi, alhasil banyak produk jus kemasan yang kini beredar di pasaran.

Meski terkesan sama sehatnya dan lebih nyaman untuk dikonsumsi, ternyata minum jus dalam kemasan tidak jauh lebih sehat dari mengonsumsi buah secara langsung lho, Ladies. Kenapa? Berikut 3 alasan kenapa kita lebih baik mengonsumsi buah-buahan secara langsung daripada meminum jus dalam kemasan.
  • Jus Merusak Serat dan Kandungan Vitamin Dalam Buah

    Disebutkan dalam laman greatist.com, buah yang melalui proses pengejusan akan kehilangan sebagian besar serat yang terkandung di dalamnya. Selain itu, proses pengejusan buahan-buahan tersebut juga membuat zat-zat penting yang terkandung di dalam buahan-buahan ikut hancur.
  • Kandungan Gula Sintesis

    Buah yang mengalami proses pengejusan dalam pabrik akan ditambahkan gula sintesis agar terasa lebih manis. Hal ini tentu akan merugikan kesehatan kita. Gula alami yang terkandung dalam buah-buahan akan tertutupi rasanya oleh gula sintesis yang tidak baik untuk tubuh.
  • Jus Menghilangkan Rasa Asli Buah

    Karena melalui proses pengolahan, buah yang diolah menjadi jus dalam kemasan akan kehilangan rasa aslinya karena tertutupi zat-zat lain yang ditambahkan dalam jus tersebut. Terlebih lagi jika jus tersebut dibuat dengan bahan pengawet. Duh!

Nah, itulah alasan kenapa mengonsumsi buah-buahan secara langsung jauh lebih baik dan lebih sehat bagi tubuh kita. Pastikan untuk menjadi konsumen yang cerdas demi menjaga kesehatan Anda ya.

Cara Mendiagnosa Asma Pada Anak Sebelum Terlambat

Kamis, 23 Juli 2015 13:40

  Foto: copyright Thinkstockphotos.com Vemale.com - Asma merupakan penyakit yang tidak bisa diremehkan, penyakit ini bisa menyerang segala umur tidak terkecuali pada anak-anak. Oleh karena itu penting bagi Anda mendiagnosis asma pada masa anak-anak untuk memastikan perawatan yang tepat. Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara untuk mendiagnosa asma pada anak-anak, berikut adalah caranya seperti yang dilansir oleh boldsky.com
  • Pemeriksaan fisik. Ketika anak batuk parah di malam hari dan disertai kesulitan bernafas, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Munculnya suara bersiul saat bernafas juga merupakan temuan umum asma. Melalui pemeriksaan, dokter akan memahami keparahan penyakit. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendiagnosis asma pada anak-anak.
  • Gejala Non-musiman. Alergi Pollen umumnya keliru untuk asma. Sementara gejala serbuk sari terjadi musiman pada masa mekar dari setiap bunga tertentu. Perhatikan gejala yang sangat erat dan hati-hati untuk membuat diagnosis dini.
  • Sering mengalami infeksi saluran pernapasan. Infeksi pernapasan sering dianggap sebagai faktor risiko untuk pengembangan asma. Infeksi dan radang akan membuat jalan napas tersumbat, menyebabkan anak kesulitan bernapas. Jadi, jika anak Anda mengalami gejala ini bersama dengan kesulitan bernapas Anda dapat menduga bahwa ia menderita asma.
  • Tes spirometri. Dengan spirometer, paru-paru anak diperiksa secara menyeluruh untuk menentukan kapasitas paru-paru. Ini adalah metode analisis pernapasan yang dapat dilakukan untuk anak-anak di atas usia 5. Melalui tes ini, dokter akan dapat mendiagnosa asma dengan benar.
  • Dihembuskan oksida nitrat. Dengan dihembuskan uji oksida nitrat, Anda dapat menemukan apakah anak memiliki peradangan saluran napas. Sebuah bagian mulut disimpan dan anak harus bernapas ke dalamnya. Napas dihembuskan dikumpulkan dan diuji untuk tingkat oksida nitrat. Ini adalah salah satu cara untuk mendiagnosa asma pada balita.
  • X-ray dada. Salah satu yang paling mudah dan sederhana metode untuk mendiagnosa asma adalah untuk mengambil x-ray dada. Hal ini dapat dilakukan untuk anak-anak serta orang dewasa. Untuk anak-anak di atas lima tahun, dada X-ray merupakan metode diagnostik yang mudah dan dapat diandalkan untuk mendeteksi asma.

Itulah adalah beberapa cara untuk mendiagnosa asma awal pada anak-anak. Jika Anda sudah memiliki riwayat keluarga asma, kemungkinan lebih bahwa anak-anak Anda juga akan mengalami masalah yang sama. Jadi, perhatikan gejala awal asma pada anak-anak Anda dan membantu mereka menjalani hidup sehat.

Kunyit, Rempah Serbaguna Ini Punya 6 Manfaat Besar

 Foto: copyright thinkstockphotos.com Vemale.com - Kunyit bukan sembarang bumbu masakan atau penambah rasa untuk menu masakan Anda. Tapi rempah serbaguna ini ternyata punya banyak manfaat besar untuk kesehatan tubuh. Seperti yang dilansir oleh huffingtonpost.com, kunyit telah digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari penyakit hati hingga mengatasi depresi. Dan berikut ini enam manfaat kunyit bagi kesehatan (dan Anda akan semakin punya alasan kuat untuk selalu menyimpan stok rempah berwarna kuning cerah ini di dapur Anda).

1. Meredakan Nyeri Lambung atau Maag
Dalam sebuah penelitian kecil pada tahun 1989, suplemen yang terbuat dari tanaman kunyit terbukti bisa lebih efektif mengatasi nyeri lambung, maag, dan gangguan pencernaan daripada plasebo. Hal tersebut bisa jadi karena kemampuan kunyit untuk melawan radang.

2. Bisa Mencegah Serangan Jantung
Kurkumin, senyawa dalam kunyit ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh. Senyawa inilah yang membuat kunyit terkenal dengan warna kuning cerahnya.


 
 
Sebuah penelitian yang melibatkan 121 pasien yang pernah menjalani bedah pirau (bypass surgery) yang dilakukan pada tahun 2012 telah membuktikan salah satu manfaat besar kurkumin. dalam penelitian tersebut, tiga hari sebelum dan lima hari sesudah pembedahan, separuh pasin mengonsumsi kapsul kurkumin, sementara sisanya mengonsumsi kapsul plasebo. Selama rawa inap di rumah sakit usah pembedahan, lebih banyak pasien di kelompok plasebo terkena serangan jantung daripada pasien dari kelompok kurkumin. 
 


Dari penelitian di atas, dapat diketahui bahwa kandungan anti oksidan dan anti radang dalam kurkumin bisa mengurangi risiko serangan jantung sebanyak 65 persen pada pasien-pasien pirau.

3. Menghambat Diabetes
Kapsul kurkumin terbukt bisa mencegah munculnya diabetes tipe 2 pada orang-orang yang memiliki kemungkinan terkena diabetes (prediabetes), menurut penelitian pada tahun 2012. Selama sembilan bulan, peserta penelitian tersebut ada yang diberi kapsul kurkumin ada juga yang diberi kapsul plasebo. Dan hasilnya lebih dari 16 persen orang-orang yang mengonsumsi pil plasebo didiagnosa dengan diabetes tipe dua di akhir penelitian tersebut. Sementara orang-orang yang mengonsumsi kapsul kurkumin tak terkena diabetes.

4. Mencegah Kanker
Meskipun penelitian pada manusia masih belum berkembang, penelitian di laboratorium dan penelitian pada hewan telah memperlihatkan efek-efek positif kurkumin dalam upaya pencegahan kanker. Menurut American Cancer Society, kurkumin bisa menghambat perkembangan dan penyebaran kanker. Bahkan kurkumin juga bisa membunuh sel-sel kanker dalam penelitian di laboratorium, mengecilkan tumor, dan meningkatkan efek kemoterapi pada hewan.

5. Melindungi Otak
Turmerone aromatik atau ar-turmerone mungkin tak sepopuler kurkumin. Tapi ar-tumerone dalam kunyit ini bisa memperbaiki sel-sel batang di otak. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, terlihat bahwa ar-tumerone memiliki potensi untuk digunakan sebagai pengobatan orang-orang yang menderita penyakit neurodegenerative seperti stroke dan Alzheimer's.

6. Mencegah Nyeri Sendi
Suplemen dari ekstrak kunyit ternyata bisa berfungsi layaknya ibuprofen yang biasa digunakan sebagai obat oleh pasien dengan penyakit osteoartritis lutut.

Kunyit ternyata memang memiliki banyak sekali manfaat. Tapi ada baiknya, jika Anda ingin mengonsumsi suplemen dari ekstrak kunyit, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu. Kondisi tubuh dan riwayat kesehatan Anda bisa jadi menentukan aman tidaknya Anda mengonsumsi suplemen tertentu.

7 Makanan Yang Tidak Boleh Dimakan Saat Perut Kosong

Selasa, 08 September 2015 13:10

  copyright by Shutterstock.com Vemale.com - Ada banyak makanan yang bisa dimakan setiap hari, tapi penting juga untuk memperhatikan waktu makan yang tepat, terutama jika perut Anda masih kosong. Bisa jadi Anda mengalami sakit perut jika makan makanan tersebut.

Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari untuk dimakan langsung dalam keadaan perut kosong. Nah, ingin tahu makanan apa sajakah itu? Berikut ini daftarnya.
  • Soda

    Minuman bersoda memiliki asam karbonat tinggi dan ketika asam dalam soda bercampur dengan asam lambung di perut, akan menyebabkan kontraksi dan membuat Anda sakit perut hingga mual-mual.
  • Tomat

    Tomat juga memiliki kadar asam tinggi. Ketika Anda makan tomat saat perut kosong, asam lambung dan asam di dalam tomat akan bereaksi dan menimbulkan gas yang bisa membuat sakit perut, kembung dan begah.
  • Obat

    Jika Anda pernah membaca aturan minum obat, Anda pasti tidak dianjurkan minum obat dulu sebelum makan bukan? Hal ini karena obat bisa mengiritasi dinding perut jika Anda belum makan dan ketika bercampur dengan asam lambung, ini memperparah keadaan perut.
  • Makanan pedas

    Makan makanan pedas ketika Anda belum makan apa pun juga hal yang buruk karena capsaicin (senyawa pedas pada cabai) yang bercampur dengan asam lambung menyebabkan reaksi yang membuat perut sakit dan kram.
  • Kopi

    Jika banyak orang memulai pagi hari dengan minum kopi, sebenarnya itu bukan hal yang baik karena kandungan kafeinnya yang bisa menyebabkan perut menghasilkan gas. Itulah mengapa perut Anda bisa kembung karena minum kopi. Anda mungkin minum kopi saat perut kosong.
  • Yogurt

    Meski yogurt memang menyediakan probiotik yang sehat untuk tubuh, namun bukan berarti bisa dimakan saat perut kosong. Tapi kandungan asam dalam yogurt akan membuat perut sakit.
  • Pisang

    Buah pisang memang sehat dikonsumsi saat sarapan, tapi maka pisang saat perut kosong bisa menyebabkan kenaikan jumlah magnesium dalam darah yang mengacaukan keseimbangan kalsium dalam darah.
Jadi, jika pagi hari Anda belum makan apa-apa, sebaiknya hindari sekian makanan di atas ya agar tidak mengalami sakit perut.